Dulur dan#sobatwisata
Evaluasi Pendampingan Desa Wisata
Sebagai tindak lanjut dari agenda pendampingan desa wisata yang sebelumnya telah didahului oleh Bimtek secara daring selama empat hari dan kunjungan lapangan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur secara daring menyampaikan hasil evaluasi dari Tim Pendampingan Desa Wisata Kabupaten Trenggalek pada hari Rabu, 22 September 2021.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 35 desa wisata yang dikembangkan tahun 2021 dan tim pendamping desa wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek.
Beberapa hal yang disampaikan dalam rapat evaluasi tersebut adalah :
1. Desa wisata harus mengintegrasikan seluruh potensi yg ada di desa baik potensi daya tarik wisata, kelembagaan dan SDM serta infrastruktur pendukung
2. Dalam pengembangan desa wisata tidak perlu berorientasi membangun fisik, tetapi harus lebih menjual potensi desa apa adanya termasuk kehidupan pedesaan yg khas.
3. Desa wisata harus mampu menciptakan produk dan paket wisata yg dapat menahan wisatawan selama mungkin tinggal di desa, dengan harapan akan semakin banyak membelanjakan uang untuk menambah pendapatan seluruh komponen masyarakat yang terlibat dalam aktivitas desa wisata
4. Konsep desa wisata harus dibangun dan disepakati bersama oleh seluruh kelembagaan desa, sehingga peran kepala desa sangat penting dalam menyatukan berbagai elemen masyarakat.
5. Pengembangan produk desa wisata harus difokuskan dulu pada potensi desa yg memiliki karakter kuat dan khas yang membedakan desa itu dengan desa lainnya. Apabila potensinya banyak, sebaiknya digarap secara bertahap agar lebih optimal, dan selalu ada inovasi produk setiap tahunnya. Perlu inovasi dan kreatifitas terus menerus untuk pengembangan produk.
6. Dalam pembangunan sarpras wisata, perlu tata ruang yang mempertimbangkan aspek estetika, keamanan dan fungsi. Perlu dikuatkan pemanfaatan material lokal khas wilayah setempat dan sesuai karakter destinasi wisata. Misal di desa banyak pohon kelapa, sarpras dapat dbangun menggunakan bahan kayu kelapa.
7. Jangan memaksa membangun daya tarik wisata seperti di tempat lain, karena masing-masing desa punya ciri khas